Sabtu, 05 Oktober 2013

Filled Under:
,

Kejujuran Yang Tulus

Tubuh Taqi dan Rian saling bertindih, keduanya saling berusaha untuk memukul, menjambak dan mencoba merobohkan badan lawannya. Teman-temannya berusaha melerainya, akan tetapi gagal dan takut mendekat karena keduanya terlihat sangat marah dan ingin saling menunjukkan kekuatannya.

Kejujuran Yang Tulus
Advertisement
Saking kuatnya aku yang berusaha melerai pertikaian itu ikut terjatuh dan hampir-hampir terpukul dan sampai terjambak jilbabku oleh kedua anak tersebut. Sampai akhirnya aku berusaha meminta teman untuk membantuku, karena badanku tidak sanggup menahan tarikan dan jambakan dari kedua anak tersebut. (sumber foto : m.mlmstats.net)

Alhamdulillah akhirnya aku dan temanku, Susi berhasil melerai keduanya. aku memegang Taqi dan  Susi memegang Rian. Setelah berhasil kita tenangkan ternyata permasalahannya adalah karena Taqi merasa terganggu privasinya saat berganti baju, dan Rian mencoba mengintip tapi dengan maksud hanya bercanda.
"Aku nggak mau diintip Rian, Aku kan sudah bersembunyi dan ganti baju ditempat tertutup, tapi Rian, Dani, dan Andi mengintip aku" begitu pembelaan Taqi saat aku dan susi mencoba mengklarifikasinya.

"Ia, tapi aku lho tidak mengintip..." sahut Rian "Ia aku juga tidak ngintip" sahut DA
ni dan Andi kemudian."kalau nggak ngintip kenapa tadi ketawa-ketawa  hayo..." sambung Taqi

Aku sebagai Gurunya mencoba menganalisa kejadian ini. kemudian aku berusaha berada di tengah-tengah mereka tanpa mmbela siapapun yang sedang bertikai. Taqi merasa tidak nyaman kalausedang berganti baju tetapi ada yang ingin melihatnya, tetapi Dani, Rian, dan Andi yang menurut mereka hanya bercanda dan tidak mengintip. kemudian aku bertanya. "kenapa tadi Dani tertawa saat Taqi berganti baju? terus kok tadi terlihat menjulurkan kepala dan badannya melihat ke tempat Taqi ganti baju?" "lho aku nggak ngintip...tadi aku kan cuma lihat sedikit tok...." mendengar ini jujur dalam hatiku tertawa Kik....kik,,,,kik.....tapi aku tetap menjaga perasaan anak-anak trsebut. "kalau menurut bu Guru, kalau sudah melihat berarti namanya mengintip, meskipun sedikit." tambahku
"Ia tapi aku nggak ngintip bu Guru".. Jawab Dani
"ya...Bu guru cuma ingin melihat siapa yang mau berkata jujur. karena Taqi merasa ada yang mengintipnya, tapi teman-teman yang dilihat Taqi mengintip ternyata tidak merasa mengintip"

"Aku nggak bohong...tadi lho aku lihat kamu, kamu, sama kamu ngintip, aku nggak suka"
terus pas aku ganti tadi Rian mendekat tempat aku ganti di belakang meja, padahal aku udah sembunyi ya udah Rian tak pukul, terus tak jambak rambutnya."

BU guru mengerti Taqi tidak suka diganggu, karena Taqi sudah benar melakukan ganti bajunya, sudah ijin sama bu Guru, terus juga sudah memilih tempat untuk bersembunyi dari kalian, Jadi Bu Guru hanya ingin tahu kalau yang merasa tadi mengintip Taqi boleh jujur, tapi kalau yang tidak mengintip ya tidak apa-apa. boleh tetap tenang. Yang tadi bu guru lihat tetap di tempatnya ada Ranya, Rini, Bita, Vino,fajar, sari, dan aldi. tapi Bu guru hanya ingin kalian jujur. dan kalau sudah mengakuinya bu guru berharap kalian tidak akan mengulanginya lagi.bagaimana...? Kalau misalnya andi lagi ganti baju terus di lihat sama temannya, suka atau tidak? Protesku memberondong kebekuan itu dengan tetap menghargai perasan anak-anakku ini.

"aku nggak mau" jawab Andi, dengan diiringi senyum dan ada sebagaian teman-temannya yang tertawa, karena petanyanku memang aku buat tidak dengan nada marah, atau menuduh mereka. Ia, itu karena pasti teman kalian juga tidak suka kalau diintip, seperti halnya kalian tidak suka kalau diintip. Paparku lebih lanjut.

Ketika kita sedang mempunyai privaci tentu sangat tidak suka jika ada yang ingin melihat atau campur tangan dengan privaci kita.

Jika ada yang melanggar apa yang sudah menjadi aturan bersama pastinya kita juga akan marah, jengkel, dan mungkin akan sampai memusuhi orang yang bersangkutan.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 Cerita Hikmah.